Kamis, 15 Desember 2016

Literasi

Hari ini penulis berkesempatan mengikuti workshop kurikulum yang diselenggarakan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim di SMP Negeri 3 Rambang Dangku. Workshop yang dikuti oleh para kepala sekolah dan dua orang guru dari dua kecamatan, Kecamatan Belimbing dan Rambang Dangku...

Banyak materi workshop yang sudah disiapkan oleh panitia untuk tiga hari pelaksanaannya. Mulai dari penyusan kurikulum dan perangkat pendukungnya. Namun ada satu materi yang penulis anggap cukup menarik untuk disimak adalah tentang Literasi.

Banyak sekali teori, tingkatan, jenis, strategi literasi. Namun ada sebuah puisi yang disampaikan diawal  untuk memahami literasi ini....simak puisinya berikut ini..

Hasrta Untuk Mengubah Diri

Ketika aku masih muda serta 
berpikir bebas dengan khayalanku,
aku bermimpi untuk mengubah dunia

Seiring dengan bertambahnya usia dan kearifanku, 
kudapati bahwa dunia tidak kunnjung berubah, 
maka cita-cita itupun kupersempit
dan kuputuskan untuk hanya mengubah negeriku.
Namun tampaknya itu pun tiada hasilnya.

Ketika usia senja mulai kujelang, 
lewat upaya terakhir yang penuh keputusaan, 
kuputuskan untuk mengubah murid-murid dan keluargaku,
orang-orang yang paling dekat denganku.
Namun alangkah terkejutnya aku,
mereka pun tak kunjung berubah.

Kini, sementara berbaring ditempat tidur menjelang kematianku,
baru kusadari andaikan yang pertama-tama kuubah adalah diriku sendiri,
maka lewat memberi contoh MEMBACA SETIAP HARI sebagai panutan,
mengembangkan LITERASI sebagai pijakan, dan CONTOH BUDI PEKERTI
sebagai teladan mungkin murid-murid dan keluargaku bisa berubah

Berkat inspirasi dan dorongan mereka, 
kemudian aku menjadi mampu memperbaiki negeriku dan siapa tau,
bahkan aku juga bisa mengubah dunia.

(Quote & Published by House of Ideas, 1977)


Continue reading Literasi

Sabtu, 19 November 2016

, , ,

Printer Epson L220 dari Kogtik dan Espon

Akhirnya setelah menunggu kurang lebih tiga minggu, hadiah yang dijanjikan oleh Kogtik dan Epson Indonesia kepada saya sebagai pemenang dari quiz pada saat wokshop e-learning di SMK N 5 Palembang 15 Oktober 2016 tiba di rumah dengan selamat.
Paket printer L220 dikirim dengan jasa kurir dalam negeri ini tiba dengan "packing" yang cukup mantap. Terlihat "packing-nya" menggunakan kayu dan dilapisi dengan plasitik tebal agar tidak goyang dan basah.
Printer Epson L220 ini adalah tipe printer yang multifungsi. Printer ini bisa digunakan untuk mencetak, mengcopy dan scan. Printer dengan sistem tangki tinta ini memiliki spesifikasi lumayan canggih untuk sebuah printer dengan harga dua jutaan rupiah. Berikut spesifikasi printer ini yang saya dapatkan dari website resmi Epson Indonesia

Dengan tibanya printer epson L220 ini dirumah melengkapi jumlah printer saya dirumah, karena sebelumnya saya sudah memiliki dua printer dengan dua merek yang berbeda. Semoga saja dengan hadirnya printer  ini dirumah bisa menambah semangat kerja dan dapat terus berkarya. Terima kasih Epson Indonesia dan terima kasih Komunitas Guru TIK dan KKPI Indonesia. Semoga tetap jaya............

Continue reading Printer Epson L220 dari Kogtik dan Espon

Senin, 17 Oktober 2016

, , ,

Masih Perlukan PR bagi peserta didik ?

Hallo apa kabar bapak ibu guru semuanya.....masih semangat untuk memberikan pelajaran kepada para peserta didik kan ?...

Ok...kali ini saya mencoba menulis sebuah hal yang perlu tindak lanjut dari kita semua..apa itu ? Seperti tertulis di judul tulisan ini, Masih Perlukah PR (Pekerjaan Rumah) bagi peserta didik ?

Pekerjaan rumah sebagaimana kita ketahui sudah ada sejak pendidikan dikenal. Fungsinya adalah agar para peserta didik dapat lebih memperdalam pelajaran yang diberikan. Pekerjaan rumah biasanya diberikan oleh guru untuk diselesaikan di rumah dengan tenggat waktu tertentu.



Nah...dalam kenyataannya pekerjaan rumah ini kadang menjadi beban juga bagi para peserta didik, karena kadang-kadang mereka mendapatkan pekerjaan rumah lebih dari satu pelajaran. Coba bayangkan saja jika setiap hari peserta didik belajar tiga mata pelajaran setiap hari dan semuanya mendapat masing-masing satu pekerjaan rumah, maka beban anak-anak didik kita untuk mengerjakan pekerjaan rumah itu akan terasa cukup berat. Lihat saja di rumah kita masing-masing bagi bapak ibu guru yang punya anak, setiap malam mereka mengerjakan pekerjaan rumah. 

Memang hingga sekarang, pekerjaan rumah masih dianggap sebuah cara agar anak-anak kita dapat lebih mendalami pelajaran di rumah. Pekerjaan rumah juga hingga kini masih menjadi salah satu kriteria penilaian. Tapi coba lihatlah kenyataannya di sekolah bapak ibu guru masing-masing, berapa banyak anak-anak didik kita yang mengerjakan pekerjaan rumah tersebut.

Saya sebagai guru kadang-kadang juga merasa kesal, bila anak-anak didik tidak membuat dan mengerjakan pekerjaan rumah sesuai dengan kesepakatan bersama antara saya dan seluruh anggota kelas. Dari tiga puluhan anggota kelas, paling yang mengerjakan dan menyelesaikan pekerjaan rumah tersebut kurang dari separuhnya, sisanya tidak sama sekali mengerjakan dengan berbagai macam alasan, alasan lupa, belum selesai, bahkan alasan yang paling ekstrimpun yaitu tidak mau mengerjakan disampaikan oleh anak didik.
Saya rasa semua guru pernah mengalami hal ini.

Saya punya rekan seorang guru yang pernah mengajar di sebuah sekolah swasta yang menerapkan fool day school. Dia mengatakan bahwa sekolahnya tidak pernah memberikan pekerjaan rumah kepada anak-anak didiknya. Lalu bagaimana cara mereka belajar ? Beliau menjelaskan bahwa pihak sekolah yang menerapkan foolday school, memulai jam pelajaran pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 13.30 WIB untuk kegiatan belajar mengajar secara formal. Mulai pukul 14.00 WIB sampai dengan pukul 16.30 WIB mereka tetap berada di sekolah dan diisi dengan kegiatan pelajaran tambahan yang salah satunya adalah mengerjakan pekerjaan rumah yang telah diberikan oleh guru pada jam pelajaran formal tadi. Jadi anak-anak ketika di rumah tidak lagi dibebani dengan berbagai macam tugas dan pekerjaan rumah.

Saya jadi berpikir, hal seperti diatas memang mungkin bisa terjadi jika sistem belajar yang diterapkan seperti sekolah tempat teman saya diatas. Semua peserta didik dan terutama para orang tua dapat mengerti dan menerima dengan sistem tersebut. Pertanyaannya...bagaimana dengan sekolah-sekolah lain baik yang berstatus negeri maupun swasta, apalagi yang berada di daerah-daerah ?

Memang memberikan pekerjaan rumah memiliki beberapa manfaat kepada anak-anak didik. Diantaranya adalah membuat anak didik lebih paham dan ingat akan pelajaran yang sudah diberikan, menambah waktu belajar, dan memupuk rasa tanggung jawab.

Namun apakah pekerjaan rumah masih efektif untuk mencapai manfaat seperti disebutkan diatas mengingat beban belajar anak-anak kita sekarang yang semakin banyak dan padat masih memerlukan tinjauan lebih lanjut. Kita para guru perlu berinovasi agar pekerjaan rumah yang kita berikan berusaha agar tidak menjadi beban, tetapi menjadi sebuah hal yang menyenangkan. 

Silahkan berkomentar dibawah jika bapak ibu guru ingin menambahkan....


Continue reading Masih Perlukan PR bagi peserta didik ?

Sabtu, 15 Oktober 2016

, , ,

Workshop E-Learning bersama Kogtik

Hari ini Sabtu, 15 Oktober 2016, saya berkesempatan mengikuti workshop e-learning yang diselenggarakan oleh Komunitas guru Tik dan KKPI (KOGTIK) bertempat di SMK N 5 Palembang.

Workshop di kota Palembang ini adalah workshop yang pertama untuk daerah luar pulau Jawa di tahun 2016. Workshop yang diikuti oleh lebih dari seratus orang peserta yang terdiri dari para guru dan dosen dari seluruh sumatera selatan, jambi dan lampung, baik yang sehari-hari mengajar mata pelajaran TIK dan mata pelajaran lainnya. Workshop ini juga support oleh Epson Indonesia.

Sebuah kegembiraan bagi saya, karena di workshop kali ini saya berkesempatan untuk bertemu langsung dengan para pejuang TIK yaitu Bpk. Bambang S, Bpk.Wijaya Kusuma atau Om Jay, Bpk. Tatang, Bpk. Firman, dan yang termuda dan masih lajang Bung Prasojo. Mereka yang selama ini hanya bisa saya dengar dan lihat perjuangannya di media sosial, televisi dan koran. Mereka semua adalah orang-orang yang cerdas dan bersahaja. Mereka yang tanpa kenal lelah dan kenal waktu berjuang agar mata pelajaran TIK dan KKPI masuk kembali dalam kurikulum 2013.
Kembali lagi ke cerita workshop...tema yang diambil kali ini adalah e-learning berbasis ict dengan memanfaatkan aplikasi moodle. Ya..moodle sebuah aplikasi berbasis LMS yang sudah banyak digunakan sebagai alat untuk kegiatan belajar dan mengajar berbasis ICT atau online.

Tapi sebelum workshop e-learning dimulai kami semua para peserta mendengarkan dan melihat paparan dari Om Jay tentang bagaimana kiat beliau memanfaatkan internet sebagai media berkreasi dengan menjadi penulis di blog. Banyak tip dan trik bermanfaat yang disampaikan sehingga beliau menjadi seorang blogger sukses seperti sekarang ini. Intinya adalah fokus setiap hari untuk menulis. Tulis apa saja yang ada didalam benak dan pikiran kita. 

Pada sesi selanjutnya disampaikan oleh Pak Bambang S, sekilas profil Komunitas Guru TIK dan KKPI yang terus berjuang untuk memasukkan kembali mapel TIK dan KKPI kedalam kurikulum 2013. Sudah banyak cara yang dilakukan namun hingga kini perjuangan itu masih berlansung. Semoga dengan kekompakan, perjuangan dan doa kita semua perjuangan ini akan membawa hasil demi generasi penerus, anak-anak indonesia semua.

Workshop dengan tema inti tentang e-learning dipandu oleh Pak Prasojo dan Pak Firman dimulai dengan pengenalan Moodle, struktur user, pembuatan konten dan diakhiri dengan pembuatan soal. Pada sesi ini para peseta diajak langsung untuk mempraktikkan moodle dengan mengakses situs e-learning rakyat yang sudah disiapkan oleh Pak Onno W Purbo melalui http://lms.onnocenter.or.id/moodle.
Pada sesi praktik mengunakan moodle ini dapat diikuti oleh peserta dengan baik dengan menggunakan komputer atau perangkat gadget lainnya. Karena memang tujuan akhir dari e-learning adalah kegiatan belajar mengajar dapat dilakukan dengan perangkat TIK dari mana saja dan kapan saja tanpa terikat jarak dan waktu.

Pada akhir sesi dilakukan tes bagi semua peserta yang dapat menggunakan moodle untuk membuat sebuah konten pelajaran dan membuat soal dengan cepat dan benar. Kali ini saya berhasil melakukannya dengan baik, cepat dan benar. Sehingga saya dinyatakan sebagai pemenang dan berhak mendapatkan sebuah printer Epson senilai Rp 2,5 juta. Sebuah kebanggaan dan kegembiraan bagi saya. Terima kasih Kogtik. Terima kasih Epson.
Continue reading Workshop E-Learning bersama Kogtik

Jumat, 30 September 2016

Rabu, 28 September 2016

,

Bagaimana mengajarkan anak berpikir?

Bapak dan Ibu Guru yang budiman.
Pada kesempatan kali ini saya akan membagikan apa yang sudah saya baca mengenai cara mengajarkan anak agar mampu berpikir memecahkan masalah. Tulisan ini saya ambil berdasarkan referensi karangan dari Dr.John Langrehr dengan judul bukunya " Teaching Childern Thinking Skills Panduan agar Anda Bisa Membimbing Anak -Anak Anda!

Berpikir merupakan keterampilan manusia yang luar biasa yang dianugerahkan oleh Allah Subhanallahi Wa Ta'ala. Keterampilan inilah yang menyebabkan manusia mulia dibandingkan dengan makhluk lain ciptaanNya. Sebagai makhluk yang berpikir tentu kita harus mengoptimalkan keterampilan ini sehingga kita bisa menjadi manusia yang berilmu. Ilmu yang bermanfaat inilah yang tentu akan menjadi amalan jariyah untuk tabungan masa depan.


Saya yakin bahwa Bapak dan Ibu Guru mempunyai harapan yang baik terhadap anak -anak atau peserta didik sehingga mereka bisa menjadi pemikir yang handal. Berkaiatan erat dengan tugas guru sebagai pengajar dan pembimbing  di sekolah dan orangtua di rumah, tentu pemahaman cara mengajarkan anak berpikir ini penting untuk diketahui dan diaplikasikan segera. Oleh sebab itu, setelah membaca tulisan ini Bapak dan Ibu Guru diharapkan segera menerapkan  membimbing anak-anak ataupun peserta didik dengan cara yang tepat.

Sebelum membahas tentang berpikir memecahkan masalah, ada hal penting yang harus diketahui. Jika Anda ingin membantu anak Anda untuk berpikir dengan lebih baik, pertama-tama Anda harus memahami apa yang terlintas dalam pikiran mereka saat berpikir. Cara terbaik untuk melakukan hal ini adalah dengan secara cermat mengenali jalan pemikiran Anda sendiri saat Anda berpikir.

Ada 4 hal dasar yang penting bagi Anda untuk mengajarkan anak Anda berpikir. Selanjutnya akan dikenal dengan istilah 4P.

1. Positivy (Berpikir Positif)
     Cara menyampaikan kepada anak agar berpikir positif dalam memecahkan masalah  adalah dengan menggunakan kalimat yang memotivasi anak seperti "Saya suka masalah seperti ini", "Saya pandai menyelesaikan masalah", dan "Ini akan menjadi suatu tantangan" melintas di pikiran mereka, bahkan sebelum mereka mulai menyelesaikan masalah.

     Jika anak - anak telah ditanamkan cara berpikir yang demikian bisa saja mereka kita sebut telah memiliki tingkat berpikir positif yang tinggi. Ini membantu mereka fokus, bertahan dan termotivasi untuk melakukan yang terbaik yang mereka bisa lakukan.


     Dengan adanya pemikiran yang positif dalam belajar, anak - anak dapat meningkatkan kepercayaan diri, harga diri, daya tahan dan sebagainya. Tentu saja ini membantu mereka agar selalu bersikap optimis dalam mengeksekusi tindakan mereka.

2. Pattern Seeking (Pencarian Pola)
     Pemikir yang baik adalah ia yang dapat dengan cepat merasakan adanya pola dalam informasi yang diterimanya. Dalam menyelesaikan masalah selain perasaan yang digunakan anak -anak perlu mengenali pola informasi. Kesanggupan mereka merasakan pola dalam informasi dihubungkan dengan kecerdasan yang digunakan dalam memikirkan informasi ini. Misalnya adalah kecerdasan interpersonal yang kuat, tentu akan dengan mudah menangkap pola perasaan, kebiasaan dan tingkah laku orang lain yang berkomunikasi dan berinteraksi dengan Anda.

     Peran orang tua dalam membimbing anak menemukan pola adalah dengan cara mengajak mereka bercerita, menyelami kembali masalah mereka dengan mengenali, menyimpan dan membandingkan beberapa hal yang berkaitan dengan masalah dan cara menyelesaikan masalah. Dengan bimbingan ini anak - anak akan terbiasa sendiri untuk memecahkan masalahnya setelah mereka mengenal pola-pola informasi ini.

3. Picturing (Penggambaran)
    Penggambaran yang dimaksudkan dalam hal ini adalah cara berpikir mengenai bayangan batin untuk merangkum dan mengklarifikasi informasi pada suatu masalah. Anak-anak cenderung akan memvisualisasikan informasi yang mereka punya ke dalam bentuk rangkuman cerita. Bimbing anak-anak Anda agar mampu menggambarkan masalah secara teratur sehingga anak - anak dapat meningkatkan kemmapuan mereka untuk mengingat dan memahami informasi yang mereka lihat atau dengar.

4. Probing (Pertanyaan yang Lebih Mendalam/Pendalaman)
     Pemecah masalah yang baik melaporkan bahwa mereka mengajukan sangat banyak pertanyaan pada diri sendiri. Mereka biasanya menggunakan pendekatan yang rapi dan teratur dalam menyelesaikan masalah mereka sendiri.

   Pemecah masalah yang baik kerap menanyakan pada diri mereka sendiri tentang:

  • Apa yang diberikan?apa yang harus saya temukan? (PERENCANAAN)
  • Pernahkan saya menyelesaikan masalah semacam ini sebelumnya? Apa  yang harus  saya           cermati di sini? Metode apa yang pernah saya pergunakan? (PENGALAMAN)
  • Dapatkah saya membuat sketsa masalah? (PENGGAMBARAN)
  • Dapatkah saya memecahkan masalah menjadi bagian lebih kecil? Dapatkah saya menggunakan bilangan/bilangan/bagian-bagian yang lebih sederhana? (PEMBAGIAN)
  • Hal apa yang pertama kali harus dilakukan dan mengapa? Apa hal yang berikutnya harus dikerjakan dan mengapa? (SUSUNAN URUTAN)
  • Apa yang terjadi bila saya lakukan hal ini? apa ini masuk akal?
  • Apakah sebaiknya saya lakukan hal ini? Sudahkah saya menggunakan semua informasi yang diberikan?
  • Sudahkah saya periksa? (SELF MONITORING-PENGAWASAN)
  • Adakah aturan/metode yang harus saya ingat untuk kali lain? Adakah bagian yang menjebak? (SUSUNAN RANGKUMAN)


Empat hal penting  di atas perlu kita tanamkan kepada anak - anak atau peserta didik sejak dini. Dengan bimbingan yang tepat dan konsistensi yang mantap Anda telah mengajarkan bagaimana anak -anak berpikir. Semoga Bapak dan Ibu Guru terinspirasi dan selamat membimbing putra - putri Anda tercinta.

PUSTAKA:

Langrehr, John. 2006. Teaching Children Thinking Skills Mengajarkan Keterampilan Berpikir pada Anak. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.





Continue reading Bagaimana mengajarkan anak berpikir?

Selasa, 27 September 2016

Rumah Belajar, Belajar Kapan Saja, Dimana Saja, Dengan Siapa Saja

Hallo rekan-rekan guru semuanya.....masih semangat kan ? Semoga semuanya dalam keadaan sehat dan bahagia selalu dan selalu berusaha untuk memberikan yang terbaik untuk anak didik kita semuanya..

Kali ini sang guru berbagi informasi tentang sebuah fasilitas yang disediakan oleh kementrian Pendidikan dan Kebudayaan untuk para insan pendidikan di Indonesia, baik guru, peserta didik maupun masyarakat. Apa itu ? Rumah Belajar....

Rumah belajar adalah sebuah situs yang dibuat oleh kementrian pendidikan dan kebudayaan untuk masyarakat Indonesia agar bisa belajar kapan saja, dimana saja, dan dengan siapa saja sesuai dengan mottonya.


Apa saja yang bisa ditemukan di rumah belajar ? Tentu saja semua hal tentang belajar. Mulai dari materi pelajaran, bank soal yang dapat digunakan untuk berlatih, peta budaya, sumber belajar, buku sekolah elektronik dan lain-lain.

Untuk bisa menggunakannya bapak ibu guru terlebih dahulu harus mendaftar menjadi pengguna situs rumah belajar. Proses pendaftarannya cukup mudah. Cukup pilih ingin terdafar sebagai siapa. Guru, Siswa atau Orang Tua ? Lalu lengkapi formulir pendaftaran. Jangan lupa siapkan email yang aktif untuk konfirmasi pendaftarannya.

Selanjutnya kita bisa menggunakan semua fitur yang ada sesuai dengan peran kita di situs tersebut. Ingin mencoba silahkan kunjungi rumah belajar.
Continue reading Rumah Belajar, Belajar Kapan Saja, Dimana Saja, Dengan Siapa Saja

Modul Guru Pembelajar SMP

Hallo apa kabar hari ini rekan-rekan guru semuanya...? Semoga masih dalam keadaan semangat untuk mencerdaskan anak bangsa.

Menyambung tulisan kemarin tentang Modul Guru Pembelajar Sekolah Dasar, hari ini sang guru berbagi informasi tentang modul guru pembelajar untuk tingkat SMP. 



Dalam Modul Guru Pembelajar SMP ini berisi 5 Modul yaitu IPA, IPS, Matematika, Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Untuk pelajaran lain menyusul ya....

Filenya dibagikan dalam bentuk .rar. Silahkan download dan ekstrak menggunakan winzip atau winrar. 

Download Modul Guru Pembelajar SMP.

Continue reading Modul Guru Pembelajar SMP

Senin, 26 September 2016

Modul Guru Pembelajar Sekolah Dasar

Hallo rekan-rekan guru semuanya....kali ini sang guru berbagi informasi tentang Modul Guru Pembelajar untuk Sekolah Dasar. Pasti semuanya pada sibuk mempersiapkan diri untuk mengikuti pelatihan sebagai guru pembelajar baik dengan moda daring, tatap muka atau keduanya...


Silahkan download modul guru pembelajar untuk sekolah dasar di bawah ini...

Continue reading Modul Guru Pembelajar Sekolah Dasar
,

Permendikbud No.24 Tahun 2016



Hallo rekan-rekan guru dimana saja berada, satu lagi informasi penting akan sang guru bagikan, terutama kepada rekan-rekan yang sekolahnya telah menerapkan kurikulum 2013. Informasi tersebut adalah Permendikbud No.24 Tahun 2016 yang berisi tentang kompetensi inti dan kompetensi dasar pelajaran dalam kurikulum 2013 untuk Pendidikan Dasar dan Menengah.

Rasanya sang guru tidak perlu panjang lebar silahkan download Permendikbud No.24 Tahun 2016 di sini
Continue reading Permendikbud No.24 Tahun 2016
,

Layanan Informasi dan Pengaduan Kemdikbud RI

Tantangan dan perkembangan pendidikan yang semakin hari semakin banyak dan butuh perencanaan dan penanganan yang sistematik membuat kementrian Pendidikan Republik Indonesia terus berinovasi. Telah banyak layanan yang diberikan kepada masyarakat Indonesia. Salah satu layanan yang terbaru adalah layanan Informasi dan Pengaduan.

Layanan Informasi dan Pengaduan yang dibuat dalam bentuk aplikasi yang dibuat secara online ini ditujukan kepada masyarakat untuk meminta informasi, menyampaikan pengaduan, bertanya berdialog, memberikan saran dan masukan dengan nyaman dan memperoleh kepastian tanggapan secara profesional. Layanan ini terintegrasi dalam web, email, SMS dan Telepon.



Pengen lihat silahkan kunjungi webnya di http://ult.kemdikbud.go.id 
Continue reading Layanan Informasi dan Pengaduan Kemdikbud RI

Minggu, 25 September 2016

Beasiswa Unggulan Guru CIMB Niaga

Hallo apa kabar rekan-rekan guru semuanya...semoga tetap dalam keadaan sehat dan bahagia...kali ini sang guru akan berbagi informasi tentang beasiswa untuk para guru Indonesia yang diselenggarakan oleh bank CIMB Niaga bekerjas sama dengan kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Beasiswa ini ditujukan kepada guru Indonesia untuk melanjutkan pendidikan Magister (S2) di Universitas Padjajaran, Universitas Gajah Madadan Universitas Hasanuddin dengan program studi terakreditasi di Fakultas Ekonomi.

Berikut persyaratannya :

Persyaratan Jenjang S2

  1. Pendaftaran melalui buonline.beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id
  2. Berprofesi sebagai guru SMA atau sederajat khususnya bidang ekonomi
  3. Usia Maksimal 40 tahun
  4. Status mahasiswa baru
  5. IPK minimal 3.00
  6. Kemampuan Bahasa TOEFL 450 atau IELTS 5.0
  7. Mengalaman mengajar selama 2 (dua) tahun dibuktikan dengan surat keterangan dari pihak sekolah atau institusi yang menaungi
  8. Bersedia menyelesaikan masa pendidikan S2 melalui mekanisme tugas belajar
  9. Tidak berstatus sebagai penerima beasiswa dari institusi atau perusahaan manapun

Komponen Beasiswa

  • Biaya pendidikan
  • Biaya Hidup
  • Biaya Tesis
  • Biaya Lain-lain (Penganugrahan, Pengembangan Diri)


Sumber : http://beasiswaunggulan.kemdikbud.go.id

Continue reading Beasiswa Unggulan Guru CIMB Niaga

Senin, 12 September 2016

Video Pendidikan : Guruku

Apa kabar kabar rekan-rekan guru Indonesia semuanya dimanapun berada. Semoga tetap sehat dan bahagia menjalankan pengabdian sebagai ujung tombak mencerdaskan kehidupan bangsa. 

Kali ini kisahsangguru kembali berbagi sebuah video yang menceritakan kisah seorang guru sejati. ya..guru sejati... sebuah hal yang ingin kita perjuangan bersama...menjadi seorang guru sejati..

Film hasil karya Dean Gunwan ini takkan bisa diceritakan hanya dalam tulisan untuk memahaminya...so silahkan ditonton dengan hati yang tenang.....dan ditonton sampai selesai ya...agar dapat maknanya..

Part 1

 

Part 2
 
Continue reading Video Pendidikan : Guruku

Sabtu, 10 September 2016

Video Pendidikan : Sepatu Lumpur

Apa kabar rekan-rekan guru Indonesia dan para peserta didik semuanya...semoga dalam keadaan sehat dan bahagia semuanya...tak ada yang lain kita harapkan selain sehat dan rasa bahagia...

Kali ini saya kembali membagikan sebuah video dari sebagai gambaran dalam realita kehidupan dalam dunia pendidikan kita. sebuah video yang akan sangat menginspirasi kita semua sebagai guru..
 
Sedikit cerita tentang video ini........Semangat belajar Amin yang tinggi tidak membuatnya malu untuk bersekolah, meskipun ia tidak memiliki materi berlimpah seperti teman-temannya. Akan tetapi, sepenggal kalimat yang keluar dari mulut gurunya membuat ia harus bolos sekolah. Apa yang sebenarnya terjadi antara Amin dan gurunya? Bagaimana kelanjutan kisah semangat Amin untuk meraih cita-citanya?simak videonya berikut ini....


Continue reading Video Pendidikan : Sepatu Lumpur

Jumat, 09 September 2016

Video Kehidupan : Pensil Patah


Rekan-rekan guru dan para peserta didik, kali ini penulis coba berbagi sebuah video yang sangat menginspirasi kita semua. 
 
Film ini mengisahkan seorang anak dari Kampung Banyu yang serba kekurangan. ia hanya hidup berdua dengan emaknya. setiap hari pekerjaannnya hanya sebagai pemulung. Meski ia tidak sekolah tetapi ia memiliki semangat untuk belajar dalam lingkungan sebuah sekolah. Mudah-mudahan film ini menjadi inspirasi dalam dunia pendidikan.

Simak Videonya berikut ini.....selamat menyaksikan..


Continue reading Video Kehidupan : Pensil Patah

Senin, 22 Agustus 2016

,

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)

Hallo rekan-rekan guru dan para pelajar Indonesia semuanya...apa kabar ? semoga semuanya dalam keadaan sehat dan bahagia. Karena dengan sehat dan bahagia kita semua bisa menjalankan semua tugas kita dengan baik dalam kegiatan belajar dan mengajar.

Dua tahun terakhir pelaksanaan ujian nasional dilaksanakan dalam dua bentuk. Yang pertama dalam bentuk konvesional berbasis kertas dan yang dua berbasis komputer. Kedua bentuk basis ujian ini memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing. Tetapi dengan mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta "digitalisasi" semua aspek kehidupan maka dunia pendidikan sebagai basis ilmu pengetahuan mau tidak mau mengikuti arus ini termasuk salah satunya adalah pelaksanaan ujian.

Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) atau disebust juga Computer Bases Test (CBT) adalah sistem pelaksanaan ujian nasinal dengan menggunakan komputer sebagai media ujiannya. Dalam pelaksanaannya, UNBK berbeda dengan sistem ujian nasional berbasis kertas atau Paper Bases Test (PBT) yang selama ini sudah berjalan (*unbk.kemdikbud.go.id)

Penyelenggaraan UNBK pertama kali dilaksanakan pada tahun 2014 secara online dan terbatas di SMP Indonesia Singapura dan SMP Indonesia Kuala Lumpur (SIKL). Hasil penyelenggaraan UNBK pada kedua sekolah tersebut cukup menggembirakan dan semakin mendorong untuk meningkatkan literasi siswa terhadap TIK (Teknologi Informasi dan Komunikasi). Selanjutnya secara bertahap pada tahun 2015 dilaksanakan rintisan UNBK dengan mengikutsertakan sebanyak 556 sekolah yang terdiri dari 42 SMP/MTs, 135 SMA/MA, dan 379 SMK di 29 Provisnsi dan Luar Negeri.
Penyelenggaraan UNBK saat ini menggunakan sistem semi-online melalui jaringan (sinkronisasi) ke server lokal (sekolah), kemudian ujian siswa dilayani oleh server lokal (sekolah) secara offline. Selanjutnya hasil ujian dikirim kembali dari server lokal (sekolah) ke server pusat secara online (upload)

Menyikapi UNBK ini, sekolah kami SMP Lematang Lestari yang pada tahun 2017 nanti ditunjuk juga sebagai salah satu sekolah yang pelaksanaan ujian nasionalnya menggunakan sistem berbasis komputer, sejak awal tahun pelajaran 2016/2017 ini sudah memulai persiapan. Salah satu yang perlu dan sangat penting dipersiapkan adalah fasilitas atau infrastruktur. Melihat keadaan infrastruk yang ada sekarang di sekolah kami dengan jumlah komputer 40 unit dengan spesifikasi Deskbook ADVAN All In One PC dengan processor Intel Core 2 Duo E7500 2,93 GHz, Memory RAM 2 GB DDR 3, Hardddisk 500 GB SATA, Display 17,3 Inch, WiFi serta 1 Unit Server Acer Altos T110-series dengan Processor Intel Xeon CPU E3-1220v3 @3,10 GHz dan Memory (RAM) 8,00 GB, Harddisk ST1000DM003-1ER162-1 T TB dengan sistem operasi Windows MultiPoint Server 2012 plus koneksi internet yang cukup stabil (disediakan oleh PT.Tel PP) dengan bandwidth 1 MB memang cukup memadai untuk menyelenggarakan ujian nasional berbasis komputer ini. Memang di sana-sini butuh perbaikan dan penambahan. 

Sebuah hal yang sangat penting juga untuk dipersiapkan adalah kemampuan para peserta didik kami dalam hal penggunaan dan pengetahuan tentang komputer. Secara garis besar para peserta didik kami terutama yang duduk di kelas IX memang sudah memahami penggunaan komputer melalui pelajaran TIK yang selama ini mereka dapatkan. Tapi tentu saja dengan sebuah hal baru mereka juga perlu untuk dilatih agar lebih siap menghadapi ujian nasional berbasis komputer ini.

 Suasana Pelatihan Ujian Berbasis Komputer SMP Lematang Lestari

Pihak sekolah dengan tanggap sudah mempersiapkan hal tersebut dengan bekerja sama dengan pihak ketiga atas saran dari Dinask Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Muara Enim dan Provinsi Sumatera Selatan sudah membeli sebuah aplikasi yang dianggap mirip dengan aplikasi ujian nasional. Kami juga para guru sudah dilatih untuk menggunakan aplikasi tersebut. Pelatihan atau uji coba penggunaan aplikasi ujian berbasis komputer ini akan dimulai dengan ujian sekolah baik ulangan harian, ujian tengah semester, ataupun nantinya ujian-ujian lainnya. Diharapkan dengan pelatihan ini para peserta didik kami terutama yang berada di kelas IX sekarang siap menghadapi ujian nasional berbasis komputer (UNBK)


Continue reading Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK)

Jumat, 12 Agustus 2016

Jumat, 29 Juli 2016

, ,

Kembali ke Sekolah

Aha....setelah libur semester genap tahun 2016 ditambah libur lebaran idul fitri 1437 H selasai...akhirnya kembali lagi ke sekolah. Banyak kegiatan dan tugas menanti di depan mata.

Hari pertama sekolah kali ini terasa begitu indah, kenapa ya ? Lihatlah disemua sekolah..kelihatan ramai sekali, wajah riang gembira dari para anak-anak dan para orang tua. Begitu juga dengan saya bisa merasakan hal yang sama, karena pada tahun ini saya punya kesempatan bisa mengantarkan dua anak saya masuk sekolah pada hari pertama. Sebuah hal yang sudah bertahun-tahun tidak bisa saya lakukan. Kok bisa ya....? ini semua terjadi karena ada perbedaan masuk sekolah antara tempat saya bertugas sebagai guru dengan hari pertama tempat kami kami sekeluarga tinggal. Antara tempat tinggal kami dan tempat tempat saya bertugas berbeda kabupaten/kota. Kami tinggal di kota Prabumulih sedangkan tempat saya mengabdi ada di kabupaten Muara Enim. Secara nasional hari pertama sekolah jatuh pada tanggal 18 Juli 2016, sedangkan tempat saya bertugas dimulai tanggal 25 juli 2016. Haa..memang suatu nikmat tak terkira bisa mengantarkan anak masuk sekolah....yang selama ini kedua anak saya hanya bisa diantar oleh ibunya saja....


Kembali ke sekolah....tugas pertama yang sudah menunggu adalah masa pengenalan sekolah bagi peserta didik baru. Untuk tahun pelajaran 2016 / 2017 ini, tiga hari pertama sekolah yang dulu dikenal dengan istilah masa orientasi siswa (MOS), sekarang diganti dengan nama Pengenalan Lingkungan Sekolah bagi peserta didik baru sesuai dengan peraturan yang dikeluarkan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 18 Tahun 2016. Perbedaan mendasar pada masa pengenalan lingkungan sekolah ini dengan MOS yang terdahulu adalah dalam pelaksanaannya tidak boleh melibatkan para siswa-siswi senior, tetapi semua kegiatan dikukan oleh guru dengan penanggung jawab kegiatan adalah kepala sekolah. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi lagi per-plocoan terhadap peserta didik baru oleh para kakak kelas atau senior. Sebuah hal positif yang dikeluarkan oleh kementerian pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia.

Semoga saja dengan perubahan mendasar ini akan menjadikan para peserta didik menjadi lebih sopan dan santun, berakhlak baik, cinta sesama, dan lebih berbudaya dan berprestasi.

Selamat kembali ke sekolah dan selamat belajar untuk anak Indonesia.



Continue reading Kembali ke Sekolah

Rabu, 06 Juli 2016

Selasa, 14 Juni 2016

Sibuk di Akhir Semester

Tahun Pelajaran 2015/2016 segera berakhir. Seperti biasanya di akhir semester kegiatan yang biasa dilakukan adalah ujian kenaikan kelas bagi seluruh peserta didik.

Walaupun ini kegiatan yang rutin dilakukan, tetap saja menguras energi, mulai dari persiapan, pembuatan kisi-kisi soal, pengetikan naskah soal, penggandaan soal hingga distribusi soal. Semua guru dan pegawai tata usaha mengambil peran sesuai tugas masing-masing.

Tiba saat ujian setiap guru menerima tanggung jawab untuk menjadi pengawas ujian dilanjutkan dengan mengkoreksi lembaran jawaban peserta didik. Dan diakhiri dengan pengolahan nilai hingga penyerahan nilai kepada para wali kelas.

Ujian berakhir bukan berarti bisa bersantai. Para guru tetap menjalankan tugasnya menjadi pembina ataupun koordinator dalam kegiatan "class meeting", sebuah kegiatan yang berisi lomba antar siswa ataupun antar kelas. Hal ini dilakukan untuk memberikan refreshing kepada seluruh peserta didik yang telah menjalani kegiatan belajar selama satu tahun.

Satu lagi kegiatan yang tak kalah pentingnya pada akhir semester adalah kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru. Kegiatan ini juga cukup menyita waktu dan tenaga. Semua hal.harus dilakukan secara cermat dan tepat. Hingga didapat hasil yang maksimal.

Jika semua kegiatan tersebut sudah selesai apakah para guru bisa bersantai. Haa..ternyata profesi guru yang belakangan ini dianggap sebagai musuh oleh sebagian para orang tua, tidak bisa menikmati rasa santai itu...karena diwaktu semua peserta didik libur, para guru harus menyelesaikan program kegiatan belajar mengajar untuk tahun pelajaran berikutnya.

Begitu banyak tugas guru demi mencerdaskan anak bangsa. Walapun penghargaan terhadap guru belum terasa.

Walau demikian mari para guru tetaplah menjadi guru yang mampu memberikan manfaat bagi semua anak-anak kita. Setiap ilmu yang kita berikan adalah pelita bagi mereka dan Allah menjamin kita dengan surga.

Continue reading Sibuk di Akhir Semester

Kamis, 09 Juni 2016

Setiap Orang Beda Cita & Rasa..

Judul tulisan ini mengambil cerita motivasi yang sering dibagikan si media sosial atau media lainnya sebagai pemberi semangat kepada semua orang. Kalo dah tau silahkan dibaca ulang atau dibagikan lagi kepada yang lain biar lebih banyak lagi orang yang semangat menghadapi beban kehidupan....yuk simak ceritanya berikut ini...

Ada seorang pria, tidak lolos ujian masuk universitas, orang tuanya pun menikahkan ia dengan seorang wanita.

Setelah menikah, ia mengajar di sekolah dasar. Karena tidak punya pengalaman, maka belum satu minggu mengajar sudah dikeluarkan.

Setelah pulang ke rumah, sang istri menghapuskan air mata nya, menghiburnya dengan berkata: "Banyak ilmu di dalam otak, ada orang yang bisa menuangkannya, ada orang yang tidak bisa menuangkannya. Tidak perlu bersedih karena hal ini. mungkin ada pekerjaan yang lebih cocok untukmu sedang menantimu."

Kemudian, ia pergi bekerja keluar, juga dipecat oleh bosnya, karena gerakannya yang lambat.

Saat itu sang istri berkata padanya, kegesitan tangan-kaki setiap orang berbeda, orang lain sudah bekerja beberapa tahun lamanya, dan kamu hanya belajar di sekolah, bagaimana bisa cepat?

Kemudian ia bekerja lagi di banyak pekerjaan lain, namun tidak ada satu pun, semuanya gagal di tengah jalan.

Namun, setiap kali ia pulang dengan patah semangat, sang istri selalu menghiburnya, tidak pernah mengeluh.

Ketika sudah berumur 30 tahun-an, ia mulai dapat berkat sedikit melalui bakat berbahasanya, menjadi pembimbing di sekolah luar biasa tuna rungu wicara.

Kemudian, ia membuka sekolah siswa cacat, dan akhirnya ia bisa membuka banyak cabang toko yang menjual alat-alat bantu orang cacat di berbagai kota.

Ia sudah menjadi bos yang memiliki harta kekayaan berlimpah.

Suatu hari, ia yang sekarang sudah sukses besar, bertanya kepada sang istri, bahwa ketika dirinya sendiri saja sudah merasakan masa depan yang suram, mengapa engkau tetap begitu percaya kepada ku?

Ternyata jawaban sang istri sangat polos dan sederhana.

Sang istri menjawab: sebidang tanah, tidak cocok untuk menanam gandum, bisa dicoba menanam kacang, jika kacang pun tidak bisa tumbuh dengan baik, bisa ditanam buah-buahan; jika buah-buahan pun tidak bisa tumbuh, semaikan bibit gandum hitam pasti bisa berbunga. karena sebidang tanah, pasti ada bibit yang cocok untuknya, dan pasti bisa menghasilkan panen dari nya.

Mendengar penjelasan sang istri, ia pun terharu mengeluarkan air mata. Keyakinan kuat, katabahan serta kasih sayang sang istri, bagaikan sebutir bibit yang unggul;

Di dunia ini tidak ada seorang pun yg sampah. hanya saja tidak ditempatkan di posisi yang tepat.

Continue reading Setiap Orang Beda Cita & Rasa..

Jumat, 27 Mei 2016

, ,

Mendidik Anak di Era Digital...Bagaimanakah ??

Tak bisa dipungkiri perkembangan teknologi informasi dan komuikasi yang semakin cepat dan canggih membawa dampak yang serius terhadap perkembangan anak didik dan cara belajar. Dulu kita yang lahir di tahun 1970-an dan 1980-an proses perkembangan diri, mulai dari sikap, tingkah laku, spiritual hanya bisa didapat dari orang tua, dari guru, dan lingkungan yang masih mengutamakan norma dan aturan yang dilandasi nilai-nilai luhur. Belum ada sumber lain yang sangat mempengaruhi cara belajar dan pola pikir.

Tapi sejak generasi tahun 1990-an dan terlebih generasi yang lahir di tahun 2000-an, pola pendidikan dan cara belajar serta penanaman pola pikir begeser sangat signifikan. Cobalah perhatikan anak-anak kita masing-masing di rumah. Bagaiamana cara mereka belajar ? Bagaimana cara mereka bersikap ? Bagaimana cara mereka berucap ? dan Bagaimana aktifitas spritual mereka ? 

Dari banyak pertanyaan tadi, tentulah kita bisa sedikit menjawabnya. Salah satu jawaban yang bisa kita temui adalah dampak dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang tanpa batas. Isitilah kerennya biasa disebut Dampak Digital, sehingga banyak di media sosial anak-anak kita sekarang disebut generasi digital.

Saya sendiri selaku orang yang selama 20 tahun terakhir berkecimpung di dunia teknologi informasi dan komunikasi cukup menyadari hal ini. Pola perkembangan anak yang dipengaruhi oleh dunia digital ini sangat-sangat berpengaruh terhadap perkembangan pola pikir, tingkah laku, dan semua aspek lainnya. Anak-anak lebih suka belajar sambil mendengar musik, sambil nonton dan belajar di luar rumah (warnet*) dengan alasan lebih mudah. Anak-anak berpakaian dengan berbagai gaya mencontoh para artis idola yang mereka tonton di media elektronik.

Lalu dimanakah peran orang tua ?
Menghadapi persoalan ini banyak orang tua yang sebenarnya sadar bahwa aspek digital ini bisa membawa manfaat baik bagi anak-anak. sehingga tidak sedikit orang tua yang "mampu dan berusaha" menyediakan berbagai perangkat digital untuk anak-anak mereka. Begitu juga sang anak pun merasa bangga karena memiliki berbagai perangkat tersebut untuk menunjang gaya digital mereka. 

Sebagaimana diketahui teknologi informasi dan komunikasi bagaikan dua mata pisau. Satu sisi bisa membawa manfaat besar dan disisi lain bisa membawa dampak negatif yang besar juga. Sisi posisi positif perangkat digital adalah dapat membantu segala macam pekerjaan dan memberikan kemudahan. Disisi negatif digitalisasi memberikan dampak yang mengerikan juga. Cobalah lihat dan dengar banyak kejadian yang terekspos di media mengenai pencabulan, pemerkosaan, pencurian, penipuan dan kejahatan lainnya yang diakibatkan karena kemudahan penggunaaan teknologi informasi dan komunikasi. 

Melihat ini bagaimana sikap kita seharusnya ? 
Peran orang tua dalam hal ini memang sangat signifikan. Pengawasan terhadap anak-anak kita yang menggunakan perangkat digital sangat diperlukan. Tapi bisakah kita setiap waktu mengawasi anak-anak kita menggunakan perangkat digitalnya ? Ingat ya... perangkat digital itu bukan hanya handphone...
Lalu ketika mereka di luar rumah bagaimana pengawasannya ? tentu sulit kan...bagaimana ketika di sekolah ? tentu guru yang menjadi pengawasnya. Tapi bisakah guru mengawasi semua muridnya satu per satu ? tentu sangat sulit juga. 

Untuk diketahui sejak kurikulum KTSP diterapkan ada sebuah mata pelajaran yang digunakan khusus untuk mempelajari teknologi informasi dan komunikasi. Mata pelajaran ini disambut dengan antusias oleh dunia pendidikan sejak diterapkan diawal tahun 2003. Dunia sekolah seakan bergairah dengan adanya digitalisasi ini. TIK menjadi pencerah, pembimbing dan penyeimbang pengunaan teknologi informasi dan komunikasi. Dalam mata pelajaran ini selain diberikan materi penggunaan teknologi informasi dan komunikasi juga diberikan tata cara pemanfaatannya dengan benar. Di pelajaran TIK anak-anak diberikan apa saja dampak negatif penggunaan TIK dan resiko yang akan dihadapi jika menyalahgunakan TIK. Tapi sayang seribu sayang mata pelajaran ini yang diharapkan sebagai penyaring dan penyeimbang penggunaan TIK didalam kurikulum 2013 ditiadakan dan hanya dianggap sebagai "tools" dan gurunya dijadikan "pembimbing" jika ada murid yang mengalami kesulitan.

Lalu bagaimana menjawab pertanyaan seperti yang ada pada judul tulisan ini ?
Saya mohon pendapat rekan-rekan semuanya untuk menjawabnya dan minimal bisa memberi pencerahan kepada kita semua. Bukankah ini masalah kita semua ? serta tanggung jawab kita bersama.






Continue reading Mendidik Anak di Era Digital...Bagaimanakah ??

Rabu, 11 Mei 2016

, , ,

Menjalankan Tugas Negara

Sejak Senin, 9 Mei 2016 lalu, saya harus bersiap lebih pagi dari hari-hari biasanya. Padahal dihari-hari biasanya memang sudah pagi persiapan untuk berangkat kerja. Tapi kali ini karena tugas negara yang sangat penting maka berangkat harus lebih pagi lagi. Kenapa ya....Menjadi Pengawas Ujian Nasional (UN) tahun 2016.
Kali ini saya bersama 3 orang rekan lainnya mendapat tugas untuk
mengawas ujian nasional di SMP Muhamadiyah 3 yang terletak si desa Gunung Raja kecamatan Rambang Dangku. Memang ini bukan pertama kali di tugaskan disana. Beberapa tahun yang lalu saya pernah ditugaskan si sana.
SMP Muhamadiyah 3 Gunung Raja ini sebenarnya tidak jauh letaknya. Namun ada sedikit kendala dengan akses jalan. Sejak surat perintah keluar saya dan rekan rekan sudah membayangkan trik untuk menuju ke lokasi sekolah ini. Kenapa begitu...? Seingat kami dulu akses jalan menuju sekolah ini  cukup sulit dilalui karena jalannya masih tanah merah, terlebih lagi jika hari hujan.
Tapi itu dulu...sekarang sejak hari senin lalu, kami dapat menjalankan tugas negara ini dengan baik dan lancar. Akses jalan yang kami takutkan, ternyata dapat di tempuh dengan cukup baik. Walaupun masih ada jalan yang belum begitu bagus, tapi sudah dapat dilewati dengan lancar. Akses jalan sudah banyak berubah lebih baik dibanding beberapa tahun yang lalu.
Bercerita sedikit tentang ujian nasional tahun ini berlangsung selama empat hari. Di mulai Senin 9 Mei 2016 hingga Kamis 12 Mei 2016. Seluruh peserta didik SMP se Indonesia mengikutinya. Baik yang menggunakan sistem tertulis maupun yang sudah mengunakan sistem ujian nasional berbasis komputer. Ujian Nasional juga tidak menjadi penentu kelulusan peserta didik. Kelulusan tetap ditentukan oleh sekolah masing-masing. Walapun demikian para peseta didik tetap harus mempersiapkan diri sebaik mungkin demi hasil yang baik dan demi masa depan.
Selamat menempuh Ujian Nasional tahun 2016 untuk seluruh anak didikku dan seluruh siswa Indonesia. Masa depan bangsa ada dipundakmu.
Continue reading Menjalankan Tugas Negara

Senin, 02 Mei 2016

Wajah Pendidikan Indonesia ?

Bagaimanakah wajah pendidikan di Indonesia sekarang ? Tentu kita semua mempunyai jawaban yang berbeda-beda. Bagi yang berada di daerah perkotaan tentu merasakan pendidikan yang baik bahkan sangat baik. Belajar dengan guru yang mempuni serta didukung dengan sarana dan prasana yang sangat baik pula. Di perkotaan para orang tua dapat memilih sekolah yang diinginkan untuk anaknya. Tapi bagaimana yang di daerah pedesaan atau daerah pinggiran...?

Tentu jawabannya akan berbeda pula. Masih banyak anak-anak yang berangkat ke sekolah berjalan kaki hingga berkilo-kilo meter, tak ada kendaraan yang dapat ditumpangi. Di tambah lagi penampakan gedung sekolah mereka yang kadang-kadang jauh dari kata nyaman dan layak untuk sebuah sekolah. Tidak perlu membayangkan sarana dan prasarana seperti perpustakaan, komputer serta penunjang lainnya, ada seorang guru saja yang hadir dan mengajar di kelas adalah sebuah nikmat yang tak terhingga. 

Sudah 70 tahun Indonesia merdeka, tapi pendidikan di Indonesia masih belum merata dan menyentuh seluruh anak Indonesia. Semoga pihak yang berwenang terutama pemerintah dapat mencari jalan keluarnya.
Selamat Hari Pendidikan. 2 Mei 2016. Indonesia Cerdas dambaan kita semua.
Continue reading Wajah Pendidikan Indonesia ?

Senin, 18 April 2016

,

Mengajak Siswa Menulis....Itu Sudah Biasa ??

Ha..ha..judul tulisannya biasa banget ya...Mengajak Siswa Menulis...!!
Pastilah sebagai guru mengajak siswa untuk menulis sudah sangat sering dilakukan bahkan wajib ya... tapi eiit yang ini lain..saya mengajak siswa saya untuk menulis melalui blog...alias menjadi seorang blogger.

Sudah tiga minggu ini saya mengajak dan menuntun para peserta didik saya terutama yang berada di kelas sembilan untuk mencurahkan isi hati, ide, pemikiran dan hobi mereka masing-masing dalam bentuk tulisan dalam sebuah blog. Gayung bersambut...mereka nampak antusias walaupun ada diantara mereka yang belum sama sekali mencoba menulis dan memiliki blog.

Dengan sedikit arahan dan pencerahan, akhirnya muncullah blogger-blogger baru yang suatu saat Insya Allah akan menjadi penulis yang handal dibidangnya masing-masing. Dari seratus dua orang kini siswa saya tersebut telah memiliki blog masing-masing yang berisi tulisan hasil karya mereka sendiri.

Dari sekian banyak blog yang tercipta berikut ini beberapa blog yang saya anggap cukup menarik. Yuk disimak...
  dan masih banyak lagi blog yang lainnya yang bercerita tentang beraneka ragam.

Continue reading Mengajak Siswa Menulis....Itu Sudah Biasa ??

Kamis, 17 Maret 2016

,

Sosialisasi UN 2016

Hari ini, Rabu, 16 Maret 2016 saya berkesempatan mendampingi wakil kepala sekolah untuk menghadiri kegiatan sosialisasi ujian nasional tahun 2016 di aula dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten Muara Enim.
Kegiatan sosialisasi yang dihadiri oleh para kepala sekolah kabupaten muara enim ini dibuka oleh Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Muara Enim Bpk Drs . Muzzakar.
Dalam pengarahannya beberapa hal uang menarik dan perlu perhatian dalam lingkungan sekolah, yaitu
  1. Perlunya pendidikan wawasan kebangsaan kepada seluruh para peserta didik.
  2. Perlunya peningkatan aspek spiritual terhadap seluruh peserta didik.
  3. Perlunya peningkatan wawasan budaya nasional dan budaya daerah
  4. Perlunya peningatkatan literasi (budaya membaca dan menulis)
  5. Perlunya peningkatan keamanan internal dan lingkungan sekolah
  6. Perlunya pengawasan terhadap perilaku peserta didik terhadap tindakan penyimpangan perilaku seperti "bullying", penyimpagan seksual, kekerasan sesama peserta didik dll.
Selanjutnya kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi pelaksanaan Ujian Nasional tahun 2016 yang jadwal pelaksanaannya dan prosedur operasional standar sudah diatur dalam Permendikbud No.57 Tahun 2015. Salinan permendikbud tersebut dapat didownload di sini.
POS UN 2015 / 2016
Continue reading Sosialisasi UN 2016

Rabu, 24 Februari 2016

,

Belajar Online

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang pesat membuat hidup dan kehidupan seakan menjadi lebih mudah tak terkecuali di sektor pendidikan. Bisa kita lihat sekarang cara belajar para peserta didik kita dan anak-anak kita dirumah tak bisa lepas dari perangkat teknologi informasi dan komunikasi, baik berupa laptop, tablet, handphone dan smartphone. 

Dulu jikalau kita membutuhkan sebuah informasi kita biasanya datang ke perpustakaan atau membeli buku yang dibutuhkan untuk memperoleh informasi tersebut. Sekarang semua itu sudah sangat jarang dilakukan. Sekarang semua bisa dilakukan dimana saja dengan bantuan peralatan TIK. Maka cara belajar pun berubah. Dari belajar Offline menjadi belajar Online.

Di Indonesia sendiri belajar online sudah dimulai beberapa tahun yang lalu. Pemerintah Indonesia sendiri melalui kementrian Pendidikan dan Kebudayaan bahkan membuat sebuah situs belajar.kemdikbud.go.id. Belum lagi ditambah banyak organisasi-organisasi yang peduli pendidikan membuat aplikasi-aplikasi yang diperuntukkan untuk belajar secara online misalnya, Quipper, Geschool, Kelaskita dan lain-lain.

Memang kalau kita simak banyak manfaat yang bisa diperoleh dengan belajar secara onlien antara lain :

1. Fleksibilitas
Dengan sistem pembelajaran secara online, kita bisa belajar dimana saja dan kapan saja tanpa terikat waktu dan tempat.

2. Jangkauan lebih luas
Dengan belajar secara online, siapapun bisa mengikutinya. Kesempatan diberikan kepada siapa saja.

3. Independen
Dengan belajar online, kita tidak dipengaruhi oleh apapun artinya kesuksesan ada pada diri kita masing-masing. Karena kita bisa memilih sendiri kapan dan dimana ingin belajar serta dapat memilih sendiri sumber belajar.

4. Menghemat Biaya
Dengan belajar online, biaya yang dikeluarkan bisa dihemat. Tidak perlu mengeluarkan biaya trasportasi, biaya buku, biaya alat tulis dan biaya-biaya lain.

5.Mempermudah pemyimpanan dan penyebarluasan materi pelajaran
Dengan belajar online, materi-materi pelajaran dapat disimpan dengan mudah dengan menggunakan penyimpanan digital. Penyebarluasan materi pelajaran pun dapat dengan mudah dilakukan, seperti melalui email dan lain-lain.

Dengan kemudahan-kemudahan yang ditawarkan melalui belajar secara online sudah wajar rasanya jika kita semua para pendidik menerapkannya dalam kegiatan belajar mengajar. Kita bisa memanfaatkan media sosial yang digandrungi oleh anak-anak kita menjadi media online, bisa juga dengan menggunakan blog, serta aplikasi-aplikasi belajar online yang dapat diperoleh dengan mudah dan gratis di internet.  Go...Online...!!!
Continue reading Belajar Online

Selasa, 09 Februari 2016

,

Mengapa Pendidikan Sangat Penting ......?

Sebuah pertanyaan yang pasti sering disampaikan oleh kita para orang tua dan guru. Mengapa pendidikan sangat penting ?

Sebagaimana kita ketahui bahwa pendidikan adalah sebuah cara untuk memperoleh pengetahuan. Pendidikan adalah sebuah keharusan bagi setiap manusia, tidak peduli dari mana dia berasal. Pendidikan adalah dasar untuk menciptakan masyarakat beradab. Melek huruf dan pendidikan adalah dua hal yang berbeda. Mejadi melek huruf untuk bisa membaca dan menulis, sedangkan pendidikan menawarkan kemampuan berpikir. Lihat saja sekarang, setiap negara berinvestasi dan mengeluarkan dana yang banyak untuk memajukan pendidikan. Kenapa....? karena pendidikan membantu seseorang untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik, sejahtera dan menjadi manusia yang lebih baik. Setelah makanan, pakaian dan tempat tinggal, pendidikan telah mejadi kebutuhan bagi setiap masyarakat. Masyarakat yang berpendidikan membentuk tulang punggung pertumbuhan ekomoni dari sebuah negara. 
Berikut adalah poin penting dari pendidikan :
  1. Pendidikan membantu dalam membangun masyarakat yang lebih baik. Manusia sebagai makhluk sosial diajarkan banyak hal seperti aturan, peraturan etika dasar dan cara berprilaku dengan orang lain. Pendidikan membantu dalam membangun masyarakat yang beradab, bermanfaat bagi dirinya sendiri dan orang lain. Orang yang berpendidikan dapat membedakan antara yang benar dan salah. Orang-orang berpendidikan menyadari hak-hak dasar mereka, tugas dan menaati aturan hukum. 
  2. Pendidikan dapat membantu mencari nafkah yang lebih baik. Kualitas pendidikan yang baik adalah sebuah keharusan bagi seseorang untuk mendapatkan pekerjaan dan penghasilan yang layak bahkan tinggi. Jika dia seorang pebisnis dengan pendidikan yang baik dapat berpikir tentang tata cara membawa bisnisnya kedepan lebih baik. Pendidikan yang baik menawarkan kemandirian dalam hal keuangan dan mampu hidup sejahtera.
  3. Pendidikan membantu dalam memberikan kontribusi bagi bangsa. Pendidikan memainkan peran yang sangat penting dalam mengambil ekonomi di masa depan. Masyarakat yang berpendidikan dan mandiri secara ekonomi merupakan aset yang sangat berharga bagi sebuah negara.
  4. Pendidikan membawa keyakinan. Pendidikan membantu dalam membangun rasa percaya diri. Tidak hanya memberikan kemampuan dalam mengambil keputusan, tetapi juga membantu dalam mengkomunikasikan pikiran orang lain dalam cara yang lebih baik dan efektif.
  5. Meningkatkan kemampuan Penalaran. Manfaat terbesar dari pendidikan adalah pendidikan membawa seseorang untuk berpikir secara logis. tidak hanya mengikuti hal-hal yang berbau tahayul atau mistis. Orang berpendidikan dapat berpikir rasional dan membuat argumen yang berdasarkan pada penalaran ilmiah. Hal ini membuat kita menyadari hal-hal yang baru dan perkembangan yang terjadi di belahan dunia dan mampu mengimbangi dan mengikuti perkembangan teknologi.
Pendidikan membuat kita memperoleh dan merasa bahagia. Pendidikan adalah kunci untuk mencapai keberhasilan dalam setiap aspek kehidupan.

sumber : http://ezinearticles.com/expert/Richa_Khandel/1264321


Continue reading Mengapa Pendidikan Sangat Penting ......?

Kamis, 04 Februari 2016

,

Parenting Seminar " I'm Happy and Glowing"

Mengawali bulan Pebruari di tahun 2016 ini, kembali sekolah kami mendapatkan sebuah pencerahan tentang tata cara mengasuh, mengajar dan mendidik anak-anak dengan baik dan benar melalui sebuah seminar "parenting". Seminar ini terlaksana atas prakarsa Yayasan Pendidikan Tanjungenim Lestari, tempat sekolah kami bernaung dan dukungan penuh dari PT. Tanjungenim Lestari Pulp and Paper.

Seminar yang diberikan kepada kami para guru dan peserta didik kami yang sekarang duduk di kelas IX diharapkan dapat memberikan pencerahan pada tingkah laku, pola pikir dan mampu mengembangkan diri serta diharapkan siap dalam menghadapi ujian nasional tahun 2016 mengambil tema " I'm Happy and Glowing"

Pembicara dan pemateri pada seminar ini adalah Bunda Dra. Rustika Thamrin, S.Psi, Psikolog, CHT, CI, MTLT ahli Kedokteran Jiwa atau Psikolog dari Jakarta yang memang berpengalaman dalam penanganan masalah pertumbuhan dan perkembangan anak.

Seminar yang diisi dengan berbagai game dan tips untuk memberikan semagat kepada peserta didik kami dalam hal mengenal potensi diri, penanganan emosi dan peningkatan percara diri.




Continue reading Parenting Seminar " I'm Happy and Glowing"

Minggu, 24 Januari 2016

,

OMITS : Olimpiade Matematika ITS

Pagi ini, minggu 24 Januari 2016, seharusnya bersantai bersama keluarga, tapi saya tetap harus menjalankan tugas yang diberikan kepala sekolah bersama dua rekan guru matematika lainnya untuk mendampingi anak-anak didik mengikuti sebuah olimpiade matemtika yang diselengggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya. (ITS).

Olimpiade Matematika Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (OMITS) kali ini adalah yang kedua kali kami ikuti. Sebuah olimpiade matematika bagi seluruh tingkatan pendidikan mulai dari SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi seluruh Indonesia. Pelaksanaan olimpiade yang menggunakan dua cara, Online dan Offline memberika kesempatan kepada seluruh peserta didik di Indonesia untuk dapat mengikutinya.

Dengan fasilitas internet yang kami miliki di sekolah kali ini kami kembali ikut berpartispasi dengan menurunkan tiga tim untuk tingkatan SMP. Selanjutnya bila lolos dari babak penyisihan secara online maka akan dilanjutkan ke babak semi final yang harus diikuti langsung di kampus ITS Sukolilo Surabaya. 

Bagaimana dengan yang offline, babak penyisihan di lakukan di masing-masing regional atau daerah penyelenggara. 

Olimpiade yang menyediakan total hadiah puluhan juta rupiah ini memang menarik untuk diikuti. Paling tidak merasakan dan mendapatkan pengalaman. 

Bagi yang belum tahu simak informasinya di http://omits.mathematics.its.ac.id/, siapa tahu tahun depan berminat untuk mengikuti karena OMITS diselenggarakan setiap tahun. 

Continue reading OMITS : Olimpiade Matematika ITS

Sabtu, 23 Januari 2016

,

Apakah Anak Anda Sudah Belajar dengan Benar ?

Saat ini para anak-anak kita, mungkin sebagian besar diantara mereka percaya bahwa mereka akan mendapatkan pekerjaan yang layak setelah selesai sekolah. Kenapa ? seiring dengan perkembangan dan reformasi ekonimi dunia yang mewajibkan bagi negara-negara didunia untuk bertanggung jawab untuk menyediakan lapangan kerja bagi warganya. Lihat saja sekarang, perkembangan sektor swasta yang terus meningkat dari tahun ke tahun yang menyebabkan peningkatan permintaan sumber daya manusia.

Kembali ke anak-anak kita, cobalah perhatikan mereka pada saat belajar dikelas...berapa banyak diatara mereka yang memperhatikan guru pada saat mengajar. Coba juga perhatikan pula mereka yang sudah lulus berapa banyak yang mengerti sebuah perintah dalam bahasa inggris. Hanya perintah...bukan bicara dalam bahasa inggris.

Anak-anak sekarang memang terlalu asyik menikmati kebebasan. Bebas dalam belajar, bebas bermain, bebas menggunakan perangkat teknologi, bebas menikmati hidup mereka. Kenapa begitu ? salah satu penyebabnya adalah akibat kesibukan kita para orang tua. Para orang tua lebih berkonsentrasi dalam hal ekonomi sehingga banyak diantara kita yang mengenyampingkan perhatian kepada anak-anak.

Bagaimana anak-anak kita belajar ? Banyak diantara mereka lebih tertarik belajar pada pusat-pusat tutorial yang ada di media cetak atau elektronik. Mereka tidak terlalu tertarik dan dan tidak berkonsentrasi di ruang kelas. Coba saja perhatikan masih ada beberapa peserta didik kita yang tidak hafal nama-nama guru mereka, nama orang tua mereka, pekerjaan orang tua mereka dan lebih parah lagi mereka tidak tahu arah masa depan mereka sendiri.

Banyak anak-anak kita yang lebih tertarik melihat tontonan telivisi yang semakin hari semakin banyak saluran yang menayangkan hal-hal yang kurang berguna bagi mereka. Para anak-anak didik kita tidak memanfaatkan banyaknya saluran informasi untuk perkembangan dan membangun pengetahuan diri.

Di lingkungan sekolah dan di dalam kelas mereka lebih banyak membicarakan tentang cara bermain game elektronik di HP, menonton olahraga, film dan chatting dengan teman-teman mereka.

Dalam mengikuti ujian atau ulangan akan terlihat anak-anak didik kita melakukan hal yang tidak patut, mencotek, menyalin dari pekerjaan teman, meminta jawaban, bertanya kepada pengawas ujian, dan lain-lain.

Harusnya para anak-anak didik kita harus memahami bahwa belajar semua mata pelajaran adalah hal sangat penting dan memiliki peran dominan dalam kehidupan masa depan mereka. Mereka membutuhkan bimbingan guru dan orang tua. Orang tua harus memberikan waktu untuk mengawasi dan menilai anak-anak mereka di rumah. Para guru tidak bisa merubah cara pikir dan tingkah laku anak didik sendirian.

Jika diabaikan dan tidak menerima bimbingan yang tepat, para anak-anak didik kita menjadi generasi yang gagal masa depannya.
Continue reading Apakah Anak Anda Sudah Belajar dengan Benar ?