Selasa, 14 Juni 2016

Sibuk di Akhir Semester

Tahun Pelajaran 2015/2016 segera berakhir. Seperti biasanya di akhir semester kegiatan yang biasa dilakukan adalah ujian kenaikan kelas bagi seluruh peserta didik.

Walaupun ini kegiatan yang rutin dilakukan, tetap saja menguras energi, mulai dari persiapan, pembuatan kisi-kisi soal, pengetikan naskah soal, penggandaan soal hingga distribusi soal. Semua guru dan pegawai tata usaha mengambil peran sesuai tugas masing-masing.

Tiba saat ujian setiap guru menerima tanggung jawab untuk menjadi pengawas ujian dilanjutkan dengan mengkoreksi lembaran jawaban peserta didik. Dan diakhiri dengan pengolahan nilai hingga penyerahan nilai kepada para wali kelas.

Ujian berakhir bukan berarti bisa bersantai. Para guru tetap menjalankan tugasnya menjadi pembina ataupun koordinator dalam kegiatan "class meeting", sebuah kegiatan yang berisi lomba antar siswa ataupun antar kelas. Hal ini dilakukan untuk memberikan refreshing kepada seluruh peserta didik yang telah menjalani kegiatan belajar selama satu tahun.

Satu lagi kegiatan yang tak kalah pentingnya pada akhir semester adalah kegiatan Penerimaan Peserta Didik Baru. Kegiatan ini juga cukup menyita waktu dan tenaga. Semua hal.harus dilakukan secara cermat dan tepat. Hingga didapat hasil yang maksimal.

Jika semua kegiatan tersebut sudah selesai apakah para guru bisa bersantai. Haa..ternyata profesi guru yang belakangan ini dianggap sebagai musuh oleh sebagian para orang tua, tidak bisa menikmati rasa santai itu...karena diwaktu semua peserta didik libur, para guru harus menyelesaikan program kegiatan belajar mengajar untuk tahun pelajaran berikutnya.

Begitu banyak tugas guru demi mencerdaskan anak bangsa. Walapun penghargaan terhadap guru belum terasa.

Walau demikian mari para guru tetaplah menjadi guru yang mampu memberikan manfaat bagi semua anak-anak kita. Setiap ilmu yang kita berikan adalah pelita bagi mereka dan Allah menjamin kita dengan surga.

Continue reading Sibuk di Akhir Semester

Kamis, 09 Juni 2016

Setiap Orang Beda Cita & Rasa..

Judul tulisan ini mengambil cerita motivasi yang sering dibagikan si media sosial atau media lainnya sebagai pemberi semangat kepada semua orang. Kalo dah tau silahkan dibaca ulang atau dibagikan lagi kepada yang lain biar lebih banyak lagi orang yang semangat menghadapi beban kehidupan....yuk simak ceritanya berikut ini...

Ada seorang pria, tidak lolos ujian masuk universitas, orang tuanya pun menikahkan ia dengan seorang wanita.

Setelah menikah, ia mengajar di sekolah dasar. Karena tidak punya pengalaman, maka belum satu minggu mengajar sudah dikeluarkan.

Setelah pulang ke rumah, sang istri menghapuskan air mata nya, menghiburnya dengan berkata: "Banyak ilmu di dalam otak, ada orang yang bisa menuangkannya, ada orang yang tidak bisa menuangkannya. Tidak perlu bersedih karena hal ini. mungkin ada pekerjaan yang lebih cocok untukmu sedang menantimu."

Kemudian, ia pergi bekerja keluar, juga dipecat oleh bosnya, karena gerakannya yang lambat.

Saat itu sang istri berkata padanya, kegesitan tangan-kaki setiap orang berbeda, orang lain sudah bekerja beberapa tahun lamanya, dan kamu hanya belajar di sekolah, bagaimana bisa cepat?

Kemudian ia bekerja lagi di banyak pekerjaan lain, namun tidak ada satu pun, semuanya gagal di tengah jalan.

Namun, setiap kali ia pulang dengan patah semangat, sang istri selalu menghiburnya, tidak pernah mengeluh.

Ketika sudah berumur 30 tahun-an, ia mulai dapat berkat sedikit melalui bakat berbahasanya, menjadi pembimbing di sekolah luar biasa tuna rungu wicara.

Kemudian, ia membuka sekolah siswa cacat, dan akhirnya ia bisa membuka banyak cabang toko yang menjual alat-alat bantu orang cacat di berbagai kota.

Ia sudah menjadi bos yang memiliki harta kekayaan berlimpah.

Suatu hari, ia yang sekarang sudah sukses besar, bertanya kepada sang istri, bahwa ketika dirinya sendiri saja sudah merasakan masa depan yang suram, mengapa engkau tetap begitu percaya kepada ku?

Ternyata jawaban sang istri sangat polos dan sederhana.

Sang istri menjawab: sebidang tanah, tidak cocok untuk menanam gandum, bisa dicoba menanam kacang, jika kacang pun tidak bisa tumbuh dengan baik, bisa ditanam buah-buahan; jika buah-buahan pun tidak bisa tumbuh, semaikan bibit gandum hitam pasti bisa berbunga. karena sebidang tanah, pasti ada bibit yang cocok untuknya, dan pasti bisa menghasilkan panen dari nya.

Mendengar penjelasan sang istri, ia pun terharu mengeluarkan air mata. Keyakinan kuat, katabahan serta kasih sayang sang istri, bagaikan sebutir bibit yang unggul;

Di dunia ini tidak ada seorang pun yg sampah. hanya saja tidak ditempatkan di posisi yang tepat.

Continue reading Setiap Orang Beda Cita & Rasa..